Tur Perdana Dimulai Pekan Ini
Setelah hampir lima tahun menutup diri akibat pandemi COVID-19, Korea Utara kini membuka kembali perbatasannya untuk turis asing. Dimulai pekan ini, negara tersebut menawarkan tur khusus ke Zona Ekonomi Khusus Rason, sebuah kota yang berbatasan dengan China dan Rusia. Langkah ini menandai dimulainya kembali pariwisata internasional ke Korea Utara sejak penutupan perbatasan pada Januari 2020.
Destinasi Utama: Rason, Kota Ekonomi Khusus
Rason, sebuah Zona Ekonomi Khusus yang terletak di perbatasan dengan China dan Rusia, dipilih sebagai destinasi utama untuk tur perdana ini. Kota ini dikenal dengan penerapan praktik kapitalis yang unik di Korea Utara, seperti kepemilikan properti dan rekening bank pribadi.
Rangkaian Kegiatan dalam Tur
Operator tur berbasis di Beijing, Koryo Tours, menawarkan paket perjalanan enam hari yang mencakup empat malam di Rason dan dua malam di Yanji, China. Selama tur, peserta akan diajak mengunjungi berbagai lokasi menarik, termasuk:
- Pabrik pengolahan makanan lokal
- Peternakan teripang
- Sekolah dan galeri seni
- Bank lokal dengan kesempatan membuka rekening bank Korea Utara
Persiapan dan Pertimbangan bagi Wisatawan
Meskipun tur ini menawarkan pengalaman unik, calon wisatawan harus mempertimbangkan beberapa hal penting:
- Persyaratan Masuk: Detail mengenai persyaratan masuk, termasuk apakah perjalanan mandiri diperbolehkan atau harus dalam kelompok yang diawasi, masih belum jelas.
- Keamanan: Perjalanan ke Korea Utara memiliki risiko tinggi terkait penangkapan dan penegakan aturan yang ketat. Wisatawan diharapkan mematuhi semua peraturan dan pedoman yang ditetapkan oleh pihak berwenang setempat.
- Biaya: Paket tur enam malam ini ditawarkan dengan harga mulai dari 拢586, belum termasuk biaya penerbangan dari London ke Yanji dengan Air China.
Antusiasme dan Tantangan
Pembukaan kembali pariwisata ini disambut baik oleh banyak pihak yang ingin merasakan pengalaman unik di salah satu negara paling tertutup di dunia. Namun, tantangan seperti infrastruktur yang terbatas, kondisi cuaca ekstrem, dan ketegangan geopolitik dapat mempengaruhi minat wisatawan.
