Prabowo Tanggapi Isu “Indonesia Gelap” di Kongres Demokrat: Apa Maksudnya?
Presiden Prabowo Subianto menyinggung isu “Indonesia Gelap” saat berpidato dalam Kongres VI Partai Demokrat pada 25 Februari 2025. Pernyataannya menjadi sorotan, terutama karena gerakan ini berkembang di media sosial sebagai kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Prabowo dan Isu “Indonesia Gelap”
Dalam pidatonya, Prabowo mempertanyakan narasi yang menyebut Indonesia sedang berada dalam kondisi gelap. “Yang melihat Indonesia gelap itu siapa?” ujarnya di hadapan peserta kongres. Ia menegaskan bahwa pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan berbagai program strategis.
Salah satu kebijakan yang menjadi perhatian adalah program makan siang gratis bagi anak sekolah. Meski mendapat dukungan luas, kebijakan ini juga dikritik karena sebagian anggarannya diambil dari sektor pendidikan.
Kontroversi Kebijakan Pemerintah
Gerakan “Indonesia Gelap” muncul sebagai respons atas pemotongan anggaran pendidikan yang dinilai dapat menghambat pengembangan sumber daya manusia di masa depan. Kritikus menilai bahwa fokus pada program sosial perlu diseimbangkan dengan investasi dalam pendidikan dan infrastruktur.
Namun, Prabowo menegaskan bahwa kebijakan pemerintah bertujuan untuk mengatasi ketimpangan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Pro dan Kontra di Tengah Masyarakat
Pendukung pemerintah berpendapat bahwa kebijakan Prabowo akan berdampak positif bagi masyarakat kecil. Dengan meningkatnya konsumsi di tingkat akar rumput, ekonomi diharapkan lebih stabil.
Di sisi lain, oposisi menilai bahwa langkah-langkah ini bisa berisiko jika tidak diimbangi dengan manajemen anggaran yang baik. Kekhawatiran utama adalah defisit fiskal dan efektivitas pengelolaan dana negara.
