Derby Manchester Tanpa Gol: Statistik Ungkap Kekecewaan di Old Trafford
Olahraga – Derby Manchester, Manchester United dan Manchester City bertemu dalam derby Premier League yang berakhir tanpa gol pada Minggu (6/4/2025) malam WIB. Laga yang seharusnya penuh aksi malah berakhir datar, dengan sedikit peluang dan ketegangan yang minim.
Ini adalah pertandingan derby ke-21 sekaligus terakhir bagi Kevin De Bruyne yang tampil sebagai starter, berkat keputusan emosional dari pelatih Pep Guardiola. Sementara itu, Manchester United menyia-nyiakan kesempatan langka untuk meraih kemenangan ganda atas City musim ini. Lini belakang yang terus berganti menyulitkan mereka mencetak gol. Sementara debut Nico O’Reilly, bek muda berusia 20 tahun 16 hari, menjadi perhatian di kubu City.
Derby Manchester: Awal Laga yang Mengecewakan
Manchester City memulai pertandingan dengan lambat. Ruben Dias bahkan mendapat kartu kuning hanya 38 detik setelah laga dimulai, mencatatkan rekor kartu kuning tercepat dalam derby Premier League sejak musim 2006/2007. City tampak kesulitan menghadapi tekanan awal dari United, meski tim tuan rumah juga tak mampu menembus pertahanan City.

Minimnya Peluang dan Atmosfer Datar
Babak pertama berakhir tanpa gol, dengan sangat sedikit peluang berbahaya. Hanya ada delapan tembakan, menjadikannya salah satu babak pertama yang paling sepi dalam sejarah derby ini. Alejandro Garnacho dan Nico O’Reilly berusaha menciptakan peluang, namun hasilnya nihil.
City hanya memenangi 28% duel di babak pertama, terendah musim ini. United mencatatkan babak pertama tanpa gol untuk ke-13 kalinya musim ini.
Penampilan Individu yang Menonjol
Mason Mount kembali tampil di Old Trafford setelah absen sejak Desember. Kehadirannya memberi sedikit semangat bagi tim tuan rumah. Sementara itu, Casemiro menunjukkan ketangguhan di lini tengah dengan memenangkan 11 duel, terbanyak dalam derby Premier League sejak 2020. Meskipun demikian, pertandingan ini tidak sesuai harapan, dengan kedua tim tampil hati-hati dan minim kreativitas.
Statistik Penguasaan Bola Tak Menjamin Kemenangan
City menguasai 58,5% bola dan melepaskan 338 operan di wilayah lawan. Namun, dominasi itu tak berbuah ancaman berarti. Omar Marmoush tampil solid dengan tingkat keberhasilan operan 100% dari 14 percobaan. Ia juga mencatatkan tiga tembakan tepat sasaran dari lima usaha yang dilakukan City.
Di sisi lain, United hanya memiliki dua tembakan tepat sasaran dari 13 percobaan, gagal memaksimalkan peluang yang dimiliki.
Bruno Fernandes Masih Jadi Andalan
Bruno Fernandes menunjukkan kualitasnya meski timnya gagal mencetak gol. Ia memenangkan penguasaan bola tujuh kali, sama seperti Garnacho dan Bernardo Silva. Fernandes juga mencatatkan tiga dribel terbanyak dalam pertandingan ini dan akurasi operan 93%, hanya kalah tipis dari Lindelof dan Mount. Fernandes tetap menjadi pemain paling konsisten di skuad United, meski performa tim secara keseluruhan belum stabil.
Kekhawatiran untuk Kedua Tim
Hasil imbang 0-0 ini menjadi derby ketiga yang berakhir tanpa gol sejak 2016. City mungkin bisa puas dengan clean sheet beruntun, namun kegagalan mencetak gol dalam dua laga tandang beruntun menambah catatan buruk mereka. Sementara itu, United kini mencatatkan kedelapan kali tanpa gol sejak Ruben Amorim menjadi pelatih, dengan hanya Leicester yang lebih sering gagal mencetak gol.
Hasil ini jelas mengecewakan bagi kedua kubu, terutama bagi penggemar yang mengharapkan lebih banyak aksi dari dua tim besar ini.