Hong Kong Akan Izinkan Derivatif Kripto untuk Investor Profesional: Laporan
Hong Kong akan segera mengizinkan perdagangan derivatif kripto bagi investor profesional. Ini merupakan langkah strategis untuk memperluas produk dan memperkuat posisi China di pasar global. Hal ini dilaporkan oleh media lokal.
Christopher Hui Ching-yu, Sekretaris Jasa Keuangan dan Perbendaharaan, mengonfirmasi rencana ini pada 4 Juni. Komisi Sekuritas dan Berjangka China (SFC) menekankan pentingnya manajemen risiko yang kuat. Semua perdagangan harus dilakukan secara “tertib, transparan, dan aman,” kata laporan tersebut.
Langkah ini dilakukan ketika nilai pasar aset digital global telah melampaui $3 triliun. Volume perdagangan tahunan juga menembus $70 triliun, menurut data SFC yang dikutip oleh China Daily HK.
Awal tahun ini, SFC menyetujui layanan staking dan ETF spot serta produk berjangka. Pada April 2025, HashKey mendapat izin untuk menyediakan layanan staking.
Hong Kong Optimalkan Kerangka Pajak
Hui juga mengatakan bahwa China sedang mengoptimalkan kerangka pajak. Tujuannya adalah untuk menarik pemain internasional. Aset digital akan segera mendapat keringanan pajak di bawah rezim pajak preferensial.
China juga aktif mempromosikan ekosistem fintech-nya di Kawasan Teluk Besar (Greater Bay Area) dan daratan Tiongkok. Lembaga seperti Invest China dan China Key Enterprises Office memberikan layanan terpadu. Mereka membantu perusahaan memperoleh izin, insentif pajak, dan mematuhi regulasi.
Hui menyebut China kini memiliki lebih dari 1.100 perusahaan fintech. Ini termasuk delapan bank digital berlisensi, empat perusahaan asuransi virtual, dan 10 platform perdagangan aset virtual.
Sejak Oktober 2022, China telah meluncurkan ETF berjangka aset virtual pertama di Asia. ETF spot hadir pada April 2024, dan produk berjangka inverse di Juli 2024.
Pada September 2024, dua regulator utama China mengumumkan adopsi standar ESMA. Ini akan berlaku untuk derivatif kripto OTC.

Hong Kong Siapkan Kebijakan Aset Virtual Kedua
Pada April, Hong Kong mengungkapkan rencana untuk merilis kebijakan aset virtual kedua. Kebijakan ini akan dirilis akhir tahun ini. Tujuannya adalah mengintegrasikan teknologi Web3 ke keuangan tradisional.
Pada Mei, Dewan Legislatif Hong Kong juga mengesahkan RUU Stablecoin. Ini membuka jalan bagi kerangka kerja yang teregulasi. Hong Kong berupaya menjadi pemimpin global dalam aset digital dan Web3.